;
image 5 Langkah Menghindari Fraud (Kecurangan) di Perusahaan

5 Langkah Menghindari Fraud (Kecurangan) di Perusahaan

Pengantar

Fraud atau kecurangan merupakan salah satu resiko bisnis yang patut diwaspadai dan diantisipasi oleh perusahaan. Di dalam dunia bisnis yang kompleks dan berubah dengan cepat, potensi untuk terjadinya Fraud atau kecurangan  selalu ada.  Fraud atau kecurangan ini dapat merugikan perusahaan skala kecil maupun skala besar dalam berbagai cara, termasuk kerugian finansial, kerusakaan reputasi, dan dampak negatif pada operasional bisnis secara keseluruhan. 

Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh salah satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil , atau melanggar hukum. Fraud atau kecurangan pada dasarnya adalah serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar atau orang dalam perusahaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain menurut Institut Akuntan Publik Indonesia.

Apa sebenarnya Fraud dan bagaimana bentuknya, kita perlu mencari tahu terlebih dahulu dahulu guna mencegah terjadinya Fraud.




Bentuk - Bentuk Fraud (Kecurangan)

Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE) yang merupakan salah satu lembaga yang aktif dan berbasis di Amerika Serikat dan sering menjadi rujukan dalam mengatasi Fraud ini membagi dalam kelompok 3 besar, yakni :

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)

Kecurangan laporan keuangan adalah tindakan ilegal yang melibatkan manipulasi atau pemalsuan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyesatkan pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, investor, kreditur, dan regulator, tentang kinerja keuangan perusahaan. Dalam konteks bisnis dan akuntansi, bentuk kecurangan laporan keuangan dapat sangat merusak integritas dan kepercayaan dalam dunia bisnis.

Kecurangan laporan keuangan dapat memiliki konsekuensi serius, baik dari segi hukum maupun bisnis. Ini dapat mengakibatkan tindakan hukum, kerugian finansial, penurunan harga saham, dan kerusakan reputasi yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki kontrol internal yang kuat, melakukan audit independen secara berkala, dan mematuhi standar akuntansi yang ketat untuk mencegah dan mendeteksi potensi kecurangan laporan keuangan. Selain itu, integritas dan etika dalam pelaporan keuangan harus dijunjung tinggi agar kepercayaan pihak berkepentingan dapat dipertahankan.

Contoh-contoh bentuk umum kecurangan laporan keuangan :

  • Penggelembungan Pendapatan
  • Pengurangan Beban
  • Manipulasi Neraca
  • Manipulasi Stok
  • Pemalsuan Dokumen


2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Penyalahgunaan aset adalah tindakan yang melibatkan penggunaan atau pemindahan aset sebuah perusahaan atau organisasi untuk kepentingan pribadi atau tujuan yang tidak sah. Dalam konteks bisnis, aset ini dapat mencakup berbagai hal, seperti uang tunai, barang fisik, properti, data, atau sumber daya lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Asset Misappropriation meliputi penyalahgunaan atau pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Karena bersifat tangible atau dapat diukur/ dihitung (defined value) menjadi salah satu bentuk Fraud yang paling mudah dideteksi. Penyalahgunaan aset merupakan pelanggaran serius terhadap integritas dan etika bisnis, serta dapat memiliki konsekuensi hukum dan finansial yang serius.

Contoh-contoh bentuk umum penyalahgunaan aset :

  • Pencurian Uang Tunai
  • Pemakaian Properti Perusahaan
  • Pencurian Barang
  • Penyalahgunaan Data
  • Penggunaan Sumber Daya Perusahaan


3. Korupsi (Corruption)

Bentuk Fraud dapat terjadi ketika individu atau kelompok di dalam perusahaan menggunakan posisi atau wewenang mereka untuk tujuan pribadi yang tidak sah. Fraud, yang dapat berupa manipulasi laporan keuangan, pencurian aset perusahaan, atau tindakan lain yang merugikan keuangan perusahaan, sering kali melibatkan unsur korupsi.

Dampak dari korupsi dalam Fraud di perusahaan dapat sangat merusak. Pertama, ini dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan, yang pada gilirannya dapat berdampak pada pekerjaan, investasi, dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu, reputasi perusahaan juga dapat hancur karena tindakan korupsi ini, yang bisa berdampak pada kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan pemegang saham.

Contoh-contoh bentuk umum korupsi :

  • Manipulasi Laporan Keuangan
  • Pencurian Aset Perusahaan
  • Penggelapan Pajak
  • Suap
  • Pemalsuan Dokumen





Langkah-langkah Menghindari Fraud (Kecurangan)

Ada banyak  tips yang bisa diterapkan dalam mencegah terjadinya Fraud . Namun, perusahaan belum tentu mampu mempratikkan semua tips yang ada, mengingat diperlukan efisiensi dalam menjalankan perusahaan.  Berikut 5 langkah untuk mencegah terjadinya Fraud sebagai berikut :

1. Menerapkan Kebijakan dan Prosedur yang Ketat:

Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas dan ketat terkait dengan pencegahan Fraud. Kebijakan ini harus mencakup segala aspek, mulai dari laporan keuangan hingga pengadaan dan pengelolaan aset perusahaan.

2. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan:

Semua karyawan perlu diberikan pendidikan dan pelatihan tentang etika bisnis dan tindakan-tindakan yang merupakan indikasi Fraud. Mereka juga harus diberitahu tentang konsekuensi hukum dan disiplin yang akan dihadapi jika terlibat dalam Fraud.

3. Pengawasan Internal:

Perusahaan harus memiliki tim atau departemen pengawasan internal yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Tim ini dapat melakukan audit internal secara berkala untuk mengidentifikasi potensi Fraud.

4. Kerjasama dengan Pihak Eksternal:

Perusahaan juga dapat menggandeng pihak eksternal, seperti firma akuntansi atau konsultan keamanan, untuk melakukan audit independen atau penilaian risiko.

5. Pengadilan dan Penegakan Hukum:

Jika terjadi indikasi Fraud, perusahaan harus siap untuk mengambil tindakan hukum dan bekerjasama dengan pihak berwenang untuk mengusut dan menindak pelaku Fraud.



Kesimpulan

Fraud adalah tindakan yang merugikan banyak pihak dan untuk mengatasinya perlu kerja sama dari semua pihak. Potensi Fraud akan tetap ada didalam sebuah bisnis atau usaha yang mencakup banyak pegawai atau para pemangku kepentingan.

Pencegahan Fraud harus menjadi prioritas bagi setiap perusahaan, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Upaya pencegahan yang kuat akan membantu melindungi perusahaan dari kerugian finansial dan reputasi yang serius, serta menjaga integritas di seluruh lapisan organisasi.

Demikian ulasan mengenai Fraud dan langkah langkah menghindari Fraud . Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi usaha Anda.


Virtual Office SCBD: Mulai 3 juta-an

bundling scbd

Virtual Office SCBD adalah solusi cerdas untuk Anda yang membutuhkan alamat legalitas di daerah SCBD yang sangat prestisius.

Dengan 3 juta-an Rupiah, kamu sudah memiliki kantor berupa layanan virtual office selama 1 (satu) tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia di SCBD. Hubungi kami sekarang juga dengan klik tombol ini!

Tidak sempat berkunjung?
Lihat Office Tour!