;
image Dividen: Pengertian, Jenis, dan Prosedurnya

Dividen: Pengertian, Jenis, dan Prosedurnya

Pengantar

Dalam dunia bisnis, pembagian dividen merupakan hal yang ditunggu oleh para pemegang saham. Pembagian deviden merupakan salah satu bentuk imbalan atas investasi yang dilakukan oleh para pemilik saham di perusahaan. Dividen disini adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan oleh para pemegang saham setelah disetujui oleh direksi dan rapat pemegang saham.

Penjelasan singkatnya, dividen adalah hak atau pembagian dalam perusahaan yang menguntungkan mereka yang investor atau para pemegang saham. Perusahaan biasanya akan membayar divide sekali atau dua kali dalam setahun. Namun ada juga perusahaan yang tidak membagikan dividen karena dana yang dihasilkan dari pendapatan perusahaan diinvestasikan dalam modal perusahaan. Kondisi ini disebut dengan laba ditahan. Di sisi lain, perusahaan yang tidak menguntungkan biasanya juga tidak membayar dividen.

Nah, jadi apa sebenarnya pengertian deviden itu, dan apa jenis dan prosedurnya kembali. Simak ulasan singkat berikut ini.



Pengertian Dividen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Dividen ini merupakan bagian dari keuntungan atau pendapatan perusahaan yang besarnya diputuskan oleh direktur dan disetujui oleh rapat umum untuk dibagikan kepada para pemegang saham.

Singkatnya, dividen adalah hak atau pembagian dalam perusahaan yang menguntungkan mereka yang menjadi investor atau pemegang saham.

Fungsi dari dividen ini adalah sebagai imbal balik dari jasa investor dikarenakan telah memasukkan modal pada sebuah produk saham dari sebuah perusahaan. Ini yang membuat perusahaan memperoleh keuntungan yang dimana akan diberikan kepada para investor atau pemilik saham.

Selain pengertian umum diatas, berikut beberapa pendapat dari para ahli terkait pengertian dividen, berikut diantaranya :

  • Menurut Baridwan (1997)

Dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya disesuiakan dengan jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham. Besarnya dividen yang diperoleh pemegang saham dapat mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, sesuai dengan besarnya laba di tahun berikutnya. 

  • Menurut Scoot Besley & Eugene F. Brigham (2005)

Dividen adalah pembagian yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan yang diperoleh perusahaan, baik dari laba yang diperoleh di periode yang sedang berjalan maupun laba periode sebelumnya.

  • Menurut Paul D. Kimmel. Jerry J. Weygandt & Donald E. Kieso (2011)

Dividen adalah distribusi yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pemegang saham secara proposional sesuai dengan kepemilikan saham. Bisa juga dikatakan  bahwa para investor hanya menerima laba sesuai dengan persentase investasinya pada perusahaan tersebut.

  • Menurut Jamie Pratt (2011)

Dividen adalah distribusi uang tunai, saham atau properti kepada para pemegang saham suatu perusahaan. Dividen dinyatakan oleh resolusi dewan korporasi setiap triwulan dan jumlahnya diumumkan atas dasar basis perlembar saham.

  • Menurut Nikiforous K. Laopodis (2013)

Dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merepresentasikan pemegang saja, terhadap penerimaan langsung ataupun tidak langsung atas investasi mereka pada perusahaan.


Jenis-jenis Dividen

Adapun jenis-jenis dividen adalah sebagai berikut :

1. Dividen Tunai

Dividen tunai adalah dividen yang diambil dari keuntungan modal investasi yang diinvestasikan oleh investor dan dibagikan secara tunai. Perusahaan dapat membayar dividen tunai 2-4 kali setahun. Dana untuk membayar dividen tunai akan diambil dari laba ditahan perusahaan, sehingga laba otomatis tetap ada dan cadangan kas perusahaan yang berkurang.

2. Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian keuntungan berdasarkan lembar saham yang dimiliki. Biasanya, pembagian dividen saham akan didasarkan pada peningkatan pemilik saham. Dalam pembagian dividen jenis ini, pemegang saham tidak mendapatkan uang tunai, namun mereka mendapatkan tambah jumlah saham. 

3. Dividen Properti

Untuk dividen properti ini biasanya dibayarkan dengan aset atau aktiva selain kas perusahaan. Bisa dalam bentuk rumah yang nilainya sesuai dengan dividen yang telah disetujui pada saat rapat umum. Dividen ini dibayarkan karena kemampuan perseroan untuk membayar dividen tunai mengalami penurunan.

4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasai adalah pengembalian modal dari perusahaan kepada pemegang saham. Jika perusahaan suatu saat bangkrut, maka perusahaan memiliki hak untuk mengembalikan saham kepada para pemegang saham, ini bertujuan supaya perusahaan tidak memiliki hutang atau masalah di kemudian hari.

5. Dividen Janji Hutang

Dividen skrip atau biasanya disebut dengan dividen janji hutang adalah dividen yang dibagikan dari perusahaan kepada para pemegang saham berupa surat janji hutang, Bahwa mereka akan membayar dividen ini pada jangka waktu tertentu. Pembayaran ini disertai dengan bunga, sehingga membuat perusahaan harus membayar bunga serta hutangnya kepada para pemegang saham.



Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yang juga tak kalah penting untuk diulas, diantaranya :

1. Likuiditas Perusahaan

Likuiditas dari suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting yang harus dipertimbangan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, semakin kuatnya posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Maka suatu perusahaan yang semakin kuat posisi likuiditasnya terhadap prospek kebutuhan dana di masa mendatang, maka semakin tinggi rasio pembayaran dividennya.

2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang

Laba ditahan dapat diambil oleh perusahaan untuk pelunasan utangnya, ini hanya sebagian kecil saja dari pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen. Sehingga perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut. Maka dengan kata lain perusahaan harus menetapkan dividend payout ratio yang rendah.

3. Pengawasan terhadap perusahaan dana yang berasal

Perusahaan yang memiliki kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan dana yang berasal dari sumber intern saja. Dasar pertimbang atas kebijakan tersebut diambil jika ekspansi dibiayai dari dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan melemahkan kontrol dari kelompok dominan didalam perusahaan. Sehingga, perusahaan harus mengurangi dividend payout ratio untuk mempertahankan kontrok perusahaan pada pembelanjaan intern nya.

4. Peluang ke pasar modal

Jika perusahaan yang sudah besar dan berjalan dengan baik, maka mempunya peluang besar unruk masuk ke pasar modal dan bentuk pembiayaan-pembiayaan eksternal lainnya berdasarkan catatan profitabilitas dan stabilitas data. Jadi, perusahaan yang sudah mapan ini cenderung memberi tingkat pembayaran yang lebih tinggi ketimbang perusahaan kecil atau baru.

5. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Semakin besar pendapatan yang ditahan suatu perusahaan maka semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan tersebut untuk membiayai pertumbuhan perusahannya. Perusahaan cenderung akan menahan pendapatannya dengan begitu maka semakin sedikit atau bahkan tidak dibagikan sebagai dividen jika dana yang dipakai semakin banyak.


Prosedur pembayaran dividen

Dalam pembayaran dividen, terdapat beberapa prosedur pembayaran dividen secara umum, berikut diantaranya :

1. Tanggal Pengumuman (Date of Declaration)

Tanggal pengumuman atau date of declaration adalah tanggal yang secara formal diumumkan oleh emiten tentang suatu bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan.

Pengumuman itu umumnya dilakukan untuk pembagian pada dividen reguler. Pengumuman tersebut berisi berbagai hal-hal penting seperti tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran serta besarnya dividen kas per lembarnya.

2. Cum-Dividend Date

Tanggal Cum-Dividend Date merupakan tanggal hari berakhri perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen, baik dividen tunai maupun dividen saham.

3. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham (Date of Record)

Tanggal pencatatan atau date of record adalah satu tanggal ketika perusahaan dapat melaksanakan pencatatan nama para pemegang saham. Pemegang saham yang telah terdaftar akan diberikan hak, sedangkan pemgang saham yang tidak terdaftar tidak diberikan hak untuk mendapatkan dividen.

4. Tanggal Pemisahan Dividen (Ex-Dividend Date)

Tanggal Ex-Dividend adalah tanggal ketika para perdagangan saham sudah tidak melekat lagi hak untuk mendapatkan dividen. Jadi, jika para pemegang saham membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, makan pemegang saham tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen.

5. Tanggal Pembayaran (Date of Payment)

Tanggal pembayaran atau date of payment merupakan tanggal saat pembayaran dividen suatu perusahaan kepada para pemegang saham yang sudah mempunyai hak atas dividen. Jadi, pada tanggal tersebut, para pemegang saham sudah dapat mengambil dividen yang sesuai dengan bentuk dividen yang sudah diumumkan oleh sebuah emiten, apakah dividen itu tunai ataupun saham.




Kesimpulan

Demikian penjelasan mengenai dividen, jenis-jenis dan prosedurnya kembali. Perlu diingat kembali bahwa perusahaan yang dipilih ini memiliki prospek jangka yang bagus agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Anda butuh jasa pendirian PT dan tidak punya banyak waktu, serahkan ke tim virtualofficescbd.id siap membantu sampai selesai.

Semoga informasi diatas membantu dan bermanfaat bagi bisnis Anda.


Virtual Office SCBD: Mulai 3 juta-an

bundling scbd

Virtual Office SCBD adalah solusi cerdas untuk Anda yang membutuhkan alamat legalitas di daerah SCBD yang sangat prestisius.

Dengan 3 juta-an Rupiah, kamu sudah memiliki kantor berupa layanan virtual office selama 1 (satu) tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia di SCBD. Hubungi kami sekarang juga dengan klik tombol ini!

Tidak sempat berkunjung?
Lihat Office Tour!