
Mau Usaha Franchise? Simak Keuntungan dan Risikonya
Pengantar
Di tengah ketatnya persaingan dunia usaha, banyak orang mencari cara untuk memulai bisnis dengan risiko yang lebih rendah namun tetap berpeluang besar untuk sukses. Salah satu pilihan yang semakin populer di Indonesia maupun dunia adalah bisnis franchise atau waralaba.
Model bisnis ini menawarkan kemudahan bagi siapa pun yang ingin menjadi pengusaha, bahkan tanpa pengalaman bisnis sekalipun. Dengan mengusung merek yang sudah dikenal luas dan sistem operasional yang terbukti berhasil, franchise menjadi solusi menarik bagi mereka yang ingin "bermain aman" namun tetap bisa meraih keuntungan.
Tapi, apa sebenarnya franchise itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa saja kelebihan serta tantangannya? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang dunia franchise sebagai peluang usaha yang layak dipertimbangkan.
Pengertian
Franchise atau waralaba adalah sebuah sistem bisnis di mana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan bisnis menggunakan nama, merek dagang, sistem operasional, dan dukungan dari franchisor. Sebagai imbalannya, franchisee biasanya membayar biaya awal (franchise fee) dan royalti berdasarkan pendapatan.
Dalam hubungan ini, franchisee biasanya membayar:
-
Biaya awal (franchise fee) untuk mendapatkan hak usaha
-
Royalti secara berkala berdasarkan pendapatan atau keuntungan
Contoh bisnis franchise populer di Indonesia: Indomaret, Alfamart, Ayam Sabana, J.CO, Es Teler 77, Kopi Kenangan, dan lainnya.
Definisi Franchise menurut beberapa sumber
1. Menurut Peraturan Pemerintah Indonesia No.42 Tahun 2007
Franchise adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau pertemuan ciri khas usaha mulik pihak lain, dengan imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak tersebut dalam rangka penyediaan dan/atau penjualan barang dan/atau jasa
2. Menurut L. Justanianus S. Brata (Ahli Hukum Dagang Indonesia)
Franchise adalah bentuk kerja sama dalam bidang perdagangan atau jasa antara pemilik merek dagang atau nama dagang dengan pihak lain yang diberi hak untuk menggunakan merek atau nama dagang tersebut dalam menjalankan usahanya sesuai dengan perjanjian.
Elemen Utama dalam Sistem Franchise
1. Franchisor: Pihak pemilik merek dan sistem bisnis
2. Franchisee: Pihak yang membeli hak usaha
3. Perjanjian Franchise: Kontrak yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak
4. Brand & Sistem Operasional: Aset utama yang diberikan ke franchisee
5. Biaya Franchise: Termasuk biaya awal, royalti, dan biaya lain yang disepakati
Keuntungan dan Risiko Usaha Franchise
Memulai usaha franchise bisa menjadi langkah cerdas bagi calon pengusaha, terutama bagi yang ingin menjalankan bisnis dengan sistem yang sudah terbukti. Namun, seperti semua jenis usaha, franchise memiliki keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum memulai. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
Keuntungan Usaha Franchise
1. Merek Sudah Dikenal
Franchise biasanya berasal dari brand yang sudah dikenal masyarakat. Ini membantu Anda menarik pelanggan tanpa harus membangun reputasi dari nol.
2. Sistem Bisnis Teruji
Anda akan mendapatkan sistem operasional, SOP, pelatihan karyawan, dan manajemen yang sudah terstruktur dan terbukti berhasil di tempat lain.
3. Dukungan dari Franchisor
Pemilik waralaba (franchisor) biasanya menyediakan dukungan pemasaran, pelatihan, hingga pasokan bahan baku secara konsisten.
4. Lebih Mudah Mendapatkan Modal
Bank atau lembaga pembiayaan lebih cenderung memberikan pinjaman pada bisnis franchise karena risikonya dianggap lebih rendah dibanding bisnis baru.
5. Pertumbuhan Bisnis Lebih Cepat
Dengan bimbingan dan sistem yang sudah ada, Anda bisa lebih cepat mengembangkan usaha dibanding membangun brand sendiri dari nol.
Risiko Usaha Franchise
1. Biaya Awal yang Cukup Tinggi
Biaya pembelian lisensi franchise bisa sangat mahal, tergantung dari merek dan skala usahanya.
2. Kurangnya Kebebasan Bisnis
Anda harus mengikuti standar dan aturan yang ditetapkan franchisor. Inovasi atau modifikasi produk/layanan biasanya dibatasi.
3. Royalti dan Biaya Lain
Selain biaya awal, biasanya ada biaya royalti bulanan atau tahunan yang harus dibayarkan ke franchisor, yang bisa mengurangi margin keuntungan.
4. Reputasi Terkait dengan Semua Cabang
Jika salah satu cabang franchise mendapat citra buruk, dampaknya bisa dirasakan oleh semua cabang, termasuk milik Anda.
5. Ketergantungan pada Franchisor
Jika franchisor menghadapi masalah (misalnya bangkrut atau terkena skandal), seluruh jaringan franchise bisa terdampak.
Virtual Office SCBD: Mulai 3 juta-an

Virtual Office SCBD adalah solusi cerdas untuk Anda yang membutuhkan alamat legalitas di daerah SCBD yang sangat prestisius.
Dengan 3 juta-an Rupiah, kamu sudah memiliki kantor berupa layanan virtual office selama 1 (satu) tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia di SCBD. Hubungi kami sekarang juga dengan klik tombol ini!